A. Definisi
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan adalah suatu proses
pemberian bantuan secara berkesinambungan kepada seseorang atau sekelompok
orang untuk pencapaian suatu tujuan.
Konseling adalah suatu
pelayanan yang diberikan oleh konselor kepada klien untuk menangani masalah
klien agar tercapai tujuan-tujuan yang berguna untuk klien.
Menurut Tohirin (2007:26)
“bimbingan dan konseling merupakan proses bantuan atau pertolongan yang
diberikan oleh pembimbing (konselor) kepada individu (konseli) melalui
pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, agar konseli
memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta mampu
memecahkan masalahnya sendiri.
B. Fungsi Bimbingan dan
Konseling
Menurut Tohirin (2007) fungsi
BK meliputi:
1. Fungsi pencegahan (preventif)
2. Fungsi pemahaman
3. Fungsi pengentasan
4. Fungsi pemeliharaan
5. Fungsi penyaluran
6. Fungsi penyesuaian
7. Fungsi pengembangan
8. Fungsi perbaikan (kuratif)
9. Fungsi advokasi
C. Prinsip Bimbingan dan Konseling
Arifin dan Eti Kartikawati
(1994) dalam Tohirin (2007) prinsip BK meliputi:
1. Prinsip-prinsip umum
a.
Bimbingan
harus berpusat pada individu yang dibimbingnya
b.
Bimbingan
diarahkan untuk memberikan bantuan agar klien mampu menghadapi
kesulitan-kesulitan dalam hidupnya
c.
Pemberian
bantuan disesuaikan dengan kebutuhan klien
d.
Bimbingan
berkenaan dengan sikap dan tingkah laku klien
e.
Pelaksanaan
bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan yang
dirasakan klien
f.
Upaya
pelayanan bimbingan dan konseling harus dilakukan secara fleksibel
g.
Program
bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan program pendidikan dan
pembelajaran di sekolah yang bersangkutan
h.
Implementasi
program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh orang yang memiliki keahlian
dalam bidang bimbingan dan konseling
i.
Untuk
mengetahui hasil-hasil yang diperoleh dari upaya pelayanan bimbingan dan
konseling, harus diadakan penilaian atau evaluasi secara teratur dan
berkesinambungan
2. Prinsip-prinsip khusus yang
berhubungan dengan individu (siswa)
a.
Pelayanan
bimbingan dan konseling harus diberikan kepada seluruh siswa
b.
Harus
ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan konseling kepada
siswa
c.
Program
pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa
d.
Pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
siswa yang bersangkutan
e.
Keputusan
akhir dalam proses bimbingan dan konseling dibentuk oleh siswa sendiri
f.
Individu
atau siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsur-angsur dapat
menolong dirinya sendiri
3. Prinsip-prinsip khusus yang
berhubungan dengan pembimbing
a. Pembimbing atau konselor
harus melakukan tugas sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
b. Pembimbing atau konselor di
sekolah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan, pengalaman, dan
kemampuannya.
c. Sebagai tuntutan profesi,
pembimbing atau konselor harus senantiasa berusaha mengembangkan diri dan
keahliannya melalui berbagai kegiatan.
d. Pembimbing dan konselor
hendaknya selalu mempergunakan berbagai informasi tentang siswa yang dibimbing
sebagai bahan untuk membantu siswa yang bersangkutan ke arah penyesuaian diri
yang lebih baik.
e. Pembimbing harus menghormati
dan menjaga kerahasiaan informasi tentang siswa yang dibimbingnya.
f.
Pembimbing
dalam melaksanakan tugasnya hendaknya mempergunakan berbagai metode dan teknik.
4. Prinsip-prinsip khusus yang
berhubungan dengan organisasi dan administrasi bimbingan dan konseling
a. Bimbingan dan konseling harus
dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan
b. Pelaksanaan bimbingan dan
konseling harus ada di kartu pribadi bagi setiap siswa
c. Program pelayanan bimbingan
dan konseling harus disusun sesuai dengan kebutuhan
d. Harus ada pembagian waktu
antar pembimbing
e. Bimbingan dan konseling
dilaksanakan dalam situasi individu atau kelompok sesuai dengan masalah yang
dipecahkna dan metode yang dipergunakan dalam memecahkan masalah tersebut
f.
Dalam
menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling, sekolah harus bekerja sama
dengan berbagai pihak.
g. Kepala sekolah merupakan
penanggung jawab utama dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah
D. Asas
Bimbingan dan Konseling
Menurut Prayitno (1983) dalam
Dewa Ketut (2008) asas-asas BK adalah sebagai berikut:
1. asas kerahasiaan
2. asas kesukarelaan
3. asas keterbukaan
4. asas kekinian
5. asas kemandirian
6. asas kegiatan
7. asas kedinamisan
8. asas keterpaduan
9. asas kenormatifan
10. asas keahlian
11. asas alih tangan
12. asas tut wuri handayani
E. Ruang
Lingkup Bimbingan dan Konseling
1. Segi Fungsi
¨
pencegahan,
¨
pemahaman,
¨
pengentasan,
¨
pemeliharaan,
¨
penyaluran,
¨
penyesuaian,
¨
pengembangan,
¨
perbaikan.
2. Segi Sasaran
Ditinjau dari segi sasaran,
ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah
diperuntukkan bagi semua siswa dengan tujuan agar siswa secara individual
mencapai perkembangan yang optimal melalui kemampuan pengungkapan-pengenalan-penerimaan
diri dan lingkungan, pengambilan keputusan,pengarahan diri, dan perwujudan
diri. Dalam hal tertentu, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi siswa, akan
terdapat prioritas dalam sasaran bimbingan dan konseling tersebut.
3. Segi Pelayanan
¨
Pelayanan
orientasi
¨
Pelayanan
informasi
¨
Pelayanan
penempatan dan penyaluran
¨
Pelayanan
pembelajaran
¨
Pelayanan
konseling perorangan
¨
Pelayanan
bimbingan kelompok
¨
Pelayanan
konseling kelompok
¨
Aplikasi
instrumentasi bimbingan dan konseling
¨
Penyelenggaraan
himpunan data
¨
Konferensi
kasus
¨
Kunjungan
rumah
¨
Alih
tangan kasus
4. Segi Masalah
¨
Bimbingan
pribadi
¨
Bimbingan
sosial
¨
Bimbingan
belajar
¨
Bimbingan
karir
F.
Kaitan
antara Bimbingan dan Konseling dengan Kurikulum 2013
Adapun
tugas khusus guru BK dalam pelayanan BK pada Kurikulum 2013 antara lain:
1. Di SMP/MTs, guru BK harus
membantu siswa dalam memilih mata pelajaran yang harus dipelajari dan diikuti
selama pendidikan dan menyiapkan pilihan studi lanjutan.
2. Di SMA/MA dan SMK, guru BK
harus membantu siswa dalam memilih dan menentukan:
a. Arah peminatan kelompok mata
pelajaran
b. Arah pengembangan karir
c. Menyiapkan diri serta memilih
pendidikan lanjutan ke perguruan tinggi sesuai dengan kemampuan dasar, umum,
bakat, minat, dan kecerdasan pilihan masing-masing siswa.
REFERENSI
Makalah BK kelompok 1Departemen Pendidikan Matematika
UPI.2015. Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling
Sukardi, Dewa Ketut dan Desak P.E. Nila Kusmwati.
(2008). Proses Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Syamsu, Yusuf dan A. Juntika Nurihsan. (2009). Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: Rosda
Tohirin. (2007). Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Sudrajat,
Akhmad.2014. Pelatihan BK Dalam Kurikulum
2013. [Online]. Tersedia:
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2014/08/14/download-materi-pelatihan-bk-dalam-kurikulum-2013/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar