Sabtu, 25 April 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN (ANALISIS/PENGKAJIAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN YANG LEBIH BERORIENTASI PENGEMBANGAN INDIVIDU)

A.   Konsep Dasar Pembelajaran Berbasis Bimbingan
1.    Konsep Bimbingan
Bimbingan merupakan terjemahan dari “Guidance”. Guidance berasal dari akar kata “Guide” yang secara luas bermakna mengarahkan (to direct), memandu (to pilot), mengelola (to manage), menyampaikan (to descript), mendorong (to motivate), membantu mewujudkan (helping to create), memberi (to giving), bersunguh-sungguh (to commit). Sehingga bila dirangkai dalam sebuah kalimat konsep, Bimbingan adalah usaha sadar secara demokratis dan sungguh-sungguh untuk memberikan bantuan dengan menyampaikan arahan, panduan, dorongan, dan pertimbangan agar yang diberi bantuan mampu mengelola, mewujudkan apa yang menjadi harapannya.
2.    Konsep Pembelajaran dan Pembelajaran Berbasis Bimbingan
Menurut Budiman (Najjah, 2015), pembelajaran berbasis bimbingan seharusnya berlandaskan pada prinsip-prinsip bimbingan yaitu:
a.  Didasarkan pada Needs assessment (sesuai dengan kebutuhan)
b.  Dikembangkan dalam suasana membantu (helping relationship)
c.   Bersifat memfasilitasi
d.  Berorientasi pada: (1) learning to be (belajar menjadi); (2) learning to learn (belajar untuk belajar); (3) learning to work (belajar untuk bekerja dan berkarir); (4) learning to live together (belajar untuk hidup bersama).
e.   Tujuan utama perkembangan potensi secara optimal.
Definisi tentang pembelajaran berbasis bimbingan dikemukakan oleh Mariyana (2008, hlm. 2) bahwa pembelajaran berbasis bimbingan merupakan sebuah model pembelajaran yang dirancang berdasarkan pemahaman terhadap bimbingan, dengan memperhatikan pemahaman terhadap anak dan cara belajarnya.

B.    Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis Bimbingan
Menurut Kartadinata dan Dantes (dalam Mariyana, 2008, hlm. 2) pembelajaran berbasis bimbingan memiliki ciri-ciri berikut:
a.  Diperuntukkan bagi semua siswa.
b.  Memperlakukan siswa sebagai individu yang unik dan sedang berkembang.
c.   Mengakui siswa sebagai individu yang bermartabat dan berkemampuan.
d.  Terarah ke pengembangan segenap aspek perkembangan anak secaramenyeluruh dan optimal.
e.   Disertai dengan berbagai sikap guru yang positif dan mendukung aktualisasi berbagai minat, potensi, dan kapabilitas siswa sesuai dengan norma-norma kehidupan yang dianut.
Selain itu, adapula ciri-ciri lain dari model pembelajaran berbasis bimbingan, yaitu:
a.  Diperuntukkan bagi semua peserta didik dalam arti kata merupakan suatu kinerja yang berorientasi sepenuhnya terhadap kebutuhan individual siswa.
b.  Sangat memperhatikan keamanan psikologis siswa baik dalam proses pembelajaran atau di saat prosesi istirahat.
c.   Memperlakukan siswa sebagai individu yang unik dan sedang berkembang.
d.  Mengakui siswa sebagai individu yang bermartabat dan berkemampuan.
e.   Penuh penghargaan.
f.     Pemberian reward untuk semua prestasi siswa baik itu prestasi yang besar ataupun yang kecil sekalipun.
g.  Menghindari hukuman fisik agar tidak terjadi kecacatan mental dini dalam dunia pendidikan.
h.   Demokratis bahwa di setiap pembelajaran yang berbau bimbingan guru wajib mendengarkan suara siswa terlebih dahulu agar terjadi komunikasi yang baik dan mendapat pemecahan masalah yang mendalam.
i.      Terarah ke pengembangan segenap aspek perkembangan siswa secara menyeluruh dan optimal.
j.      Disertai dengan berbagai sikap guru yang positif dan mendukung aktualisasi berbagai minat, potensi, dan kapabilitas siswa sesuai dengan norma-norma kehidupan yang dianut.
C.  Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Bimbingan
Pembelajaran berbasis bimbingan merupakan pembelajaran yang berdasarkan pada prinsip-prinsip bimbingan sehingga prinsip-prinsip pembelajaran berbasis bimbingan pun tidak terlepas dari prinsip-prinsip bimbingan yaitu:
a.  Proses membantu individu
b.  Bertitik tolak pada individu yang dibimbing
c.   Didasarkan pada pemahaman atas keragaman individu yang dibimbing
d.  Pada batas tertentu perlu ada referal
e.   Dimulai dengan identifikasiatas kebutuhan individu
f.     Diselenggarakan secara luwes dan fleksibel
g.  Sejalan dengan visi dan misi lembaga
h.   Dikelola dengan orang yang memiliki keahlian di bidang bimbingan
i.      Ada sistem evaluasi yang digunakan
Adapun pembelajaran yang berlandaskan pada prinsip-prinsip bimbingan menurut Budiman (2008) adalah:
a.     Didasarkan pada Needs Assesment
b.     Dikembangkan dalam Suasana Membantu (Helping Relationship)
c.     Empati
d.     Keterbukaan
e.     Kehangatan psikologis
f.        Realistis
g.  Bersifat Memfasilitasi
h.   Berorientasi pada:
1)  Learning to be (belajar untuk menjadi)
2)  Learning to learn (belajar untuk belajar)
3)  Learning to work (belajar untuk bekerja dan berkarier)
4)  Learning to live together (belajar untuk hidup bersama)
i.      Tujuan utama perkembangan potensi secara optimal.
D.   Model-model Pembelajaran yang Berorientasi pada Pengembangan Individu
Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya. Dalam hal ini, model-model pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan individu yang dapat dipilih guru antara lain:
1.    Model Pemrosesan Informasi
2.    Model Personal
3.    Model Interaksi Sosial
4.    Model Modifikasi Tingkah Laku
5.    Model Pembelajaran Terpadu Berbasis Budaya
6.    Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
7.    Model pembelajaran kontekstual
8.    Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Kesimpulan
Pembelajaran berbasis bimbingan itu sangatlah penting untuk diterapkan karena pembelajaran yang baik, tidak hanya berorientasi pada pencapaian kognitif saja, akan tetapi dapat menghasilkan sebuah output berupa lahirnya perubahan perilaku peserta didik yang positif dan normatif.
Ciri-ciri pembelajaran berbasis bimbingan adalah sebagai berikut :
a.     Diperuntukkan bagi semua siswa.
b.     Memperlakukan siswa sebagai individu yang unik dan sedang berkembang.
c.     Mengakui siswa sebagai individu yang bermartabat dan berkemampuan.
d.     Terarah ke pengembangan segenap aspek perkembangan anak secaramenyeluruh dan optimal.
e.     Disertai dengan berbagai sikap guru yang positif dan mendukung aktualisasi berbagai minat, potensi, dan kapabilitas siswa sesuai dengan norma-norma kehidupan yang dianut.
Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis bimbingan pun tidak terlepas dari prinsip-prinsip bimbingan yaitu:
a.     Proses membantu individu
b.     Bertitik tolak pada individu yang dibimbing
c.     Didasarkan pada pemahaman atas keragaman individu yang dibimbing
d.     Pada batas tertentu perlu ada referral
e.     Dimulai dengan identifikasiatas kebutuhan individu
f.        Diselenggarakan secara luwes dan fleksibel
g.     Sejalan dengan visi dan misi lembaga
h.     Dikelola dengan orang yang memiliki keahlian di bidang bimbingan
i.         Ada sistem evaluasi yang digunakan
Model-model pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan individu
a.     Model Pemrosesan Informasi
b.     Model Personal
c.     Model Interaksi Sosial
d.     Model Modifikasi Tingkah Laku
e.     Model Pembelajaran Terpadu Berbasis Budaya
f.        Model Pembelajaran Kooperatif
g.     Model Pembelajaran Kontekstual
h.     Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Saran
Saran yang dapat diberikan dalam penulisan makalah ini berkaitan dengan materi pembelajaran berbasis bimbingan, diantaranya yaitu :
1)     Guru harus dapat memilih model pembelajaran apa yang cocok dengan karakteristik setiap siswanya
2)     Guru harus dapat menguasai model yang akan digunakan sebelum di implementasikan di dalam proses pembelajaran

















REFERENSI
Makalah BK kelompok 7. Departemen Pendidikan Matematika UPI (2015). PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN (ANALISIS/PENGKAJIAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN YANG LEBIH BERORIENTASI PENGEMBANGAN INDIVIDU) 
Abdullah, R. (2014). Dampak Penerapan Pembelajaran Berbasis Kerja Terhadap Hasil Belajar Praktek Kerja Kayu Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Prosiding Konvensi Nasional Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (APTEKINDO) ke 7 FPTK Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Alexon dan Sukmadinata. (2010). Pengembangan Model Pembelajaran Terpadu Berbasis Budaya untuk Meningkatkan Apresiasi Siswa terhadap Budaya Lokal. Cakrawala Pendidikan, XXIX (2), hlm. 201
Arif, F. (2012). Model Pembelajaran Berbasis Bimbingan dan Konseling. [Online]. Diakses dari https://fingeridea.wordpress.com/2012/05/23/model-pembelajaran-berbasis-bimbingan-dan-konseling/
Asih dkk. (2010). Perilaku Prososial Ditinjau Dari Empati Dan Kematangan Emosi. Jurnal
Aulia, R.A. (2015). Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling. [Online]. Diakses dari kieeaulia47.blogspot.com/
Budiman, N. (2009). Strategi Pembelajaran Berbasis Bimbingan. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan UPI Bandung
Fatirul, A.N. (2008). Cooperative Learning. [Online]. Diakses dari https://trimanjuniarso.files.wordpress.com/2008/02/c00perative-learning.pdf
Kania, G. (2014). Program Bimbingan untuk meningkatkan Motivasi Belajar pada Siswa yang Berlatar Belakang Keluarga Disfungsional. (Skripsi). Bandung : UPI. Tidak diterbitkan
Mariyana, R. (2008). Kompetensi Guru dalam Pembelajran Berbasis Bimbingan di Taman Kanak-kanak (studi Deskriptif terhadap Guru TK di Kota Bandung). [Online]. Diakses dari http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/197803082001122RITA_MARIYANA/JURNAL_kompetensi_guru_dalam_PBB.pdf
Najjah, S. (2015). Pembelajaran Berbasis Bimbingan (Mengkaji Model-Model Pembelajaran yang Lebih Berorientasi Pengembangan Individu). [Online]. Diakses http://suroyyalailatunnajjah.blogspot.com/2015/04/pembelajaran-berbasis-bimbingan.html
Nurfianti. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Based Learning pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. (Skripsi). UPI. Tidak diterbitkan.
Perdana, A. (2013). Pengertian Belajar, Mengajar, Pembelajar dan Pembelajaran. [Online]. Diakses dari http://www.andreanperdana.com/2013/03/pengertian-belajar-mengajar-pembelajar.html
Riadi, M. (2012). Pengertian Pembelajaran Kooperatif. [Online]. Diakses dari http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pembelajaran-kooperatif.html
Riadi, M. (2013). Pembelajaran Kontekstual. [Online]. Diakses dari http://www.kajianpustaka.com/2013/08/pembelajaran-kontekstual.html
Rusman. (Tanpa Tahun). Pendekatan dan Model Pembelajaran. [Online]. Diakses darihttp://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Model_Pengembangan_Pembelajaran.pdf
Sugiyatno. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. [Online]. Diakses dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/sugiyatno-mpd/materi-kuliah-dasar-dasar-bk.pdf
Suherman, dkk. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-UPI
Triasari, A. (2014). Pengaruh Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific terhadap Peningkatan Kemampuan Abstraksi Siswa SMA. (Skripsi). Bandung : UPI. Tidak diterbitkan
Wardhani. N. (2007). Keterkaitan Konsep Konseling Dengan Aspek-Aspek Psikologis.
Waziroh dkk. (2012). Analisis Kebutuhan Pembelajaran  Dalam Perancangan Pembelajaran yang Mendidik Di SD/MI. [artikel]. Tidak diterbitkan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar